Bagi penderita diabetes, keputusan untuk berhenti merokok adalah salah satu langkah paling vital dan paling berdampak dalam keseluruhan Program Kesehatan Diabetes jangka panjang mereka. Merokok tidak hanya merusak paru-paru dan jantung; ia juga bertindak sebagai penghalang kuat yang menggagalkan upaya keras Anda untuk mengendalikan kadar gula darah. Nikotin dan bahan kimia lain dalam rokok secara langsung memperburuk resistensi insulin, meningkatkan komplikasi yang sudah melekat pada diabetes. Menghentikan kebiasaan ini adalah investasi kesehatan yang akan memberikan pengembalian dividen berupa peningkatan kualitas hidup dan kemandirian finansial kesehatan.
Merokok secara sistematis mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk merespons insulin, hormon kunci yang mengatur gula darah. Bahan kimia dari rokok menyebabkan peradangan kronis di seluruh tubuh, yang pada gilirannya membuat sel-sel tubuh kurang sensitif terhadap insulin yang tersedia. Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah, membuat manajemen gula darah menjadi jauh lebih sulit. Bahkan bagi perokok pasif, risikonya meningkat. Sebuah laporan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) yang dirilis pada 14 Januari 2025, menunjukkan bahwa penderita diabetes yang merokok memiliki kadar HbA1c rata-rata 1,5% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak merokok, meskipun keduanya menjalani diet dan pengobatan yang serupa.
Dampak negatif merokok pada penderita diabetes tidak berhenti pada resistensi insulin. Merokok adalah faktor risiko utama untuk komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Merokok merusak pembuluh darah, mempercepat pengerasan arteri (aterosklerosis). Kombinasi diabetes dan merokok secara eksponensial meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit ginjal (nefropati diabetik), dan kerusakan mata (retinopati diabetik). Merokok juga secara signifikan memperburuk aliran darah ke kaki, menjadikannya penyebab utama amputasi non-traumatik pada penderita diabetes yang merupakan bagian tragis dari kegagalan Program Kesehatan Diabetes.
Langkah untuk berhenti merokok harus diintegrasikan secara formal ke dalam Program Kesehatan Diabetes Anda. Mulailah dengan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk merencanakan strategi. Dokter dapat merekomendasikan Terapi Pengganti Nikotin (NRT) atau obat-obatan resep untuk mengurangi keinginan. Selain itu, cari dukungan dari kelompok pendukung atau konselor. Petugas medis di Klinik Berhenti Merokok Rumah Sakit Jantung Nasional mengadakan sesi konseling gratis setiap hari Jumat pukul 14.00, yang terbukti meningkatkan tingkat keberhasilan berhenti merokok sebesar 40%. Ingatlah, segera setelah Anda berhenti, tubuh Anda mulai pulih: sensitivitas insulin Anda akan membaik, risiko penyakit jantung Anda akan menurun, dan kontrol gula darah Anda akan menjadi jauh lebih mudah. Ini adalah salah satu keputusan terbaik yang dapat Anda buat untuk program perawatan diabetes yang efektif.
