Disfungsi seksual pada pria adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk berhubungan seksual, mengalami masalah dengan ejakulasi (terlalu cepat, lambat, atau tidak terjadi), atau kurangnya hasrat seksual. Kondisi ini umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Mengenali gejala dan penyebabnya adalah langkah penting untuk mencari solusi.
Gejala Disfungsi Seksual pada Pria:
- Disfungsi Ereksi (DE): Ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk penetrasi. Ini adalah salah satu gejala disfungsi seksual yang paling umum.
- Ejakulasi Dini (ED): Ejakulasi terjadi terlalu cepat, biasanya sebelum atau segera setelah penetrasi, dan tidak terkontrol.
- Ejakulasi Tertunda: Kesulitan atau membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai ejakulasi.
- Ejakulasi Retrogade: Air mani masuk kembali ke kandung kemih, bukan keluar melalui penis saat ejakulasi.
- Libido Rendah: Penurunan minat atau hasrat untuk melakukan aktivitas seksual.
- Anorgasmia: Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme meskipun mendapatkan stimulasi seksual yang adekuat.
- Nyeri saat Berhubungan Seks (Dispareunia): Meskipun lebih umum pada wanita, pria juga bisa mengalami nyeri saat berhubungan seksual.
Penyebab Disfungsi Seksual pada Pria:
Penyebab disfungsi seksual sangat beragam dan seringkali melibatkan kombinasi faktor fisik dan psikologis:
Penyebab Fisik:
- Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah: Kondisi seperti aterosklerosis dapat mengurangi aliran darah ke penis, memengaruhi ereksi.
- Diabetes: Kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat diabetes dapat menyebabkan DE dan masalah ejakulasi.
- Tekanan Darah Tinggi: Dapat merusak pembuluh darah, termasuk yang menuju penis.
- Gangguan Hormon: Kadar testosteron yang rendah dapat mengurangi libido dan menyebabkan DE.
- Penyakit Saraf: Kondisi seperti multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan cedera saraf tulang belakang dapat mengganggu fungsi seksual.
- Efek Samping Obat-obatan: Beberapa obat, seperti antidepresan, antihistamin, dan obat tekanan darah, dapat menyebabkan disfungsi seksual.
- Penyalahgunaan Alkohol dan Narkoba: Penggunaan zat-zat ini dapat mengganggu fungsi seksual.
- Kelebihan Berat Badan dan Obesitas: Berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.
- Penyakit Peyronie: Pembentukan jaringan parut di penis yang dapat menyebabkan ereksi yang menyakitkan atau bengkok.
Penting untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala disfungsi seksual yang persisten atau mengganggu. Dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya dan merekomendasikan pilihan pengobatan yang tepat.